BALIKPAPAN – Bumi di wilayah Balikpapan Timur menyimpan gas. Sering terjadi, menggali sumur, tiba-tiba keluar semburan gas. Kali ini terjadi di belakang rumah Hartika warga RT 59 Perumahan Kastindo Manggar Sari. Ketika tukang gali sumur, Suharto mengebor untuk mencari sumber air, tiba-tiba keluar semburan gas bercampur lumpur. Kejadiannya, Minggu (1/6) kemarin.
Warga sempat panik takut terjadi semburan api yang lebih besar lagi. Seketika itu, puluhan warga bahu membahu menutup lubang sumur dengan puluhan karung berisi pasir. Warga juga melarang merokok atau menyalakan korek dekat galian sumur. Suharto menjelaskan, awalnya hendak menggali sumur bor, maklum saja di wilayah sekitar warga mengandalkan kebutuhan air melalui sumur bor.
“Meteran PDAM ada, tapi tidak mengalir airnya. Angin saja yang keluar dari kran air. Karena itulah ibu Hartika menyuruh saya untuk membuatkan sumur bor,” jelas Suharto yang masih berlumur lumpur. Saat Suharto menggali hingga kedalaman 52 meter, tiba-tiba keluar buih dan dengan cepat menyembul ke permukaan hingga mencapai 30 meteran. “Semburan air yang keluar dari galian tadi bercampur pasir dan keluar aroma gas yang menyengat,” tegas Suharto.
Seketika itu, warga khawatir semburan sewaktu-waktu meledak. Warga langsung menginformasikan kepada Camat Balikpapan Timur Ardiansyah, Lurah Manggar Suwandi juga Polsek Balikpapan Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan. Sebanyak 40 personil langsung diterjunkan ke pusat semburan lumpur.
Kasi Tanggap Darurat BPBD Suprayitno beserta anggota lainnya langsung membantu warga membendung semburan air yang terdorong ke bibir galian hingga membumbung setinggi 30 meter. Karena apabila tidak dibendung dengan menggunakan karung berisikan pasir, dikhawatirkan akan banjir lumpur. Dari lubang galian sumur terdengar suara gas menyerupai suara hembusan angin yang cukup kencang.
Semburan terjadi mulai pukul 15.00 wita, untuk itu Camat, Lurah, Kapolsek Timur juga Kasi Tanggap Darurat Suprayitno langsung mengkoordinasikan dengan pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Balikpapan juga Pertamina. Untuk mengamankan lokasi dari kerumunan warga, Kapolsek Balikpapan Timur Kompol I Nyoman memerintahkan anggotanya untuk memasangi garis pembatas (police-line) di radius 10 meter dari pusat semburan.
Camat Ardiansyah mengimbau kepada warga sekitar untuk sementara waktu tidak menggunakan kompor atau menyalakan aliran listrik di khawatirkan meledak. Kemungkinan selain meledak, menurut Suprayitno, apabila tidak ditanggulangi secara serius pusat semburan akan menimbulkan longsor juga banjir pasir yang menyerupai luapan lumpur Lapindo.
Semburan gas bercampur air akhirnya mereda setelah ditutup puluhan karung pasir. Di sekitar areal, Kapolsek I Nyoman beserta warga sekitar memasang plang imbauan bagi warga untuk juga tidak menyalakan rokok. “Selanjutnya kami menunggu pihak BLH juga Pertamina untuk mengecek apakah masih ada luapan gas di wilayah sekitar atau tidak.
Sebelumnya di wilayah yang sama pernah terdapat semburan gas methane. Warga sekitar menyalakan korek gas di sekitar lubang yang terdapat kandungan gas, dan menyala, ” imbuh I Nyoman. Demi keamanan, Kapolsek I Nyoman mengimbau kepada pemilik rumah hendaknya mengungsi terlebih dahulu. Sedangkan penggali sumur, dimintai keterangan di Polsek Balikpapan Timur.(aji)
Sumber Balikpapan Post
Warga sempat panik takut terjadi semburan api yang lebih besar lagi. Seketika itu, puluhan warga bahu membahu menutup lubang sumur dengan puluhan karung berisi pasir. Warga juga melarang merokok atau menyalakan korek dekat galian sumur. Suharto menjelaskan, awalnya hendak menggali sumur bor, maklum saja di wilayah sekitar warga mengandalkan kebutuhan air melalui sumur bor.
“Meteran PDAM ada, tapi tidak mengalir airnya. Angin saja yang keluar dari kran air. Karena itulah ibu Hartika menyuruh saya untuk membuatkan sumur bor,” jelas Suharto yang masih berlumur lumpur. Saat Suharto menggali hingga kedalaman 52 meter, tiba-tiba keluar buih dan dengan cepat menyembul ke permukaan hingga mencapai 30 meteran. “Semburan air yang keluar dari galian tadi bercampur pasir dan keluar aroma gas yang menyengat,” tegas Suharto.
Seketika itu, warga khawatir semburan sewaktu-waktu meledak. Warga langsung menginformasikan kepada Camat Balikpapan Timur Ardiansyah, Lurah Manggar Suwandi juga Polsek Balikpapan Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan. Sebanyak 40 personil langsung diterjunkan ke pusat semburan lumpur.
Kasi Tanggap Darurat BPBD Suprayitno beserta anggota lainnya langsung membantu warga membendung semburan air yang terdorong ke bibir galian hingga membumbung setinggi 30 meter. Karena apabila tidak dibendung dengan menggunakan karung berisikan pasir, dikhawatirkan akan banjir lumpur. Dari lubang galian sumur terdengar suara gas menyerupai suara hembusan angin yang cukup kencang.
Semburan terjadi mulai pukul 15.00 wita, untuk itu Camat, Lurah, Kapolsek Timur juga Kasi Tanggap Darurat Suprayitno langsung mengkoordinasikan dengan pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Balikpapan juga Pertamina. Untuk mengamankan lokasi dari kerumunan warga, Kapolsek Balikpapan Timur Kompol I Nyoman memerintahkan anggotanya untuk memasangi garis pembatas (police-line) di radius 10 meter dari pusat semburan.
Camat Ardiansyah mengimbau kepada warga sekitar untuk sementara waktu tidak menggunakan kompor atau menyalakan aliran listrik di khawatirkan meledak. Kemungkinan selain meledak, menurut Suprayitno, apabila tidak ditanggulangi secara serius pusat semburan akan menimbulkan longsor juga banjir pasir yang menyerupai luapan lumpur Lapindo.
Semburan gas bercampur air akhirnya mereda setelah ditutup puluhan karung pasir. Di sekitar areal, Kapolsek I Nyoman beserta warga sekitar memasang plang imbauan bagi warga untuk juga tidak menyalakan rokok. “Selanjutnya kami menunggu pihak BLH juga Pertamina untuk mengecek apakah masih ada luapan gas di wilayah sekitar atau tidak.
Sebelumnya di wilayah yang sama pernah terdapat semburan gas methane. Warga sekitar menyalakan korek gas di sekitar lubang yang terdapat kandungan gas, dan menyala, ” imbuh I Nyoman. Demi keamanan, Kapolsek I Nyoman mengimbau kepada pemilik rumah hendaknya mengungsi terlebih dahulu. Sedangkan penggali sumur, dimintai keterangan di Polsek Balikpapan Timur.(aji)
Sumber Balikpapan Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih