Senin, 29 Oktober 2012

Untuk Mu Agamamu Untuk Ku Agamaku: Catatan Singkat Refleksi Idul Adha 10 dzulhijjah 1433 H.

Ketika hari raya idul adha tiba, orang-orang pun bergembira. Akan ada qurban lah, akan dapat daging lah, bisa silaturahmi lah. Kegembiraan tersebut tidak hanya dirasakan oleh ummat islam saja, namun juga dirasakan oleh orang-orang kafir, terutama mereka yang tiggal di negara-negara pengexpor ternak, adalah waktu yang sangat tepat bagi mereka untuk menjual ternak gembalaan ke negara-negara Islam.
            
Sebenarnya orang-orang kafir, terutama yahudi dan nasrani sangat mengetahui akan kebenaran yang
dibawa Islam. Tanda-tanda nubuwah, dan apa yang termaktub dalam al-Kitab mereka sudah sangat cukup untuk untuk bisa mebuat mereka yakin. Akan tetapi, karena mereka sombong dan melampaui batas, mereka menolak kebenaran yang dibawa oleh Islam.

Benarlah firman Allah SWT. “orang-orang yang diberi al-Kitab kepada mereka mengetahui nya (Muhammad sebagai seorang rasullah) sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka”.

Ketika hari raya idul adha tiba, ketika kaum muslimin bergembira, salah satu agama muncul menyeruakkan kemarahannya kepada ummat Islam. Ya... hindu... bagaimana tidak, hewan yang diyakini oleh mereka sebagai kendaraan tuhan mereka, ramai-ramai disembelih oleh ummat Islam sedunia.

Alhamdulillah tuhan kita bukanlah makhluk seperti tuhan mereka, kita katakan, “bagimu agamamu, dan bagiku agamaku

Maka bersyukurlah kepada Allah SWT. Dan bertahmid lah, 

Kita dilahirkan dari seorang ibu dan bapak yang beragama Islam.
Kita dilahirkan didalam sebuah ajaran yang membawa kebenaran.

Kita tidak dilahirkan dari orang tua penyembah salib.
Kita tidak dilahirkan dari orang tua penyembah sapi.
Sebagaimana kita juga tidak dilahirkan dari orang tua yang atheis

Syukur, syukur, dan syukur,    kemudian istiqomah lah

Kelak kita akan bertemu di syurga-Nya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih