Kamis, 30 Januari 2014

LPJ Q

Malam ini malam keduaku di Balikpapan setelah tiba dari kota Jakarta, kota yang terkenal
Yaitu malam kamis 29 Januari 2014 sebagaimana tertera dalam tanggal
Malam ini buatku merupakan sebuah malam begitu fenomenal
Saat saya membaca Sebuah SMS Spesial
Yang masuk ke hp ku melalui nomor telkomsel

Dari Azhari, menyuruhku mengisi taklim jika Ust Mukhlis datang dia ngga bakal
serta mempersiapkan materi laporan amanah belajar di bogor secara detail
maka bergegaslah saya ke guest house mempersiapkan materi dengan persiapan yang ful
kututup rapat pintu kamar seolah sedang mengucil
sambil mendengar rekaman tentang tawaran Islam sebagai solusi dari kesenjangan sosial
sambil berbicara sendiri berupaya untuk melenturkan lidahku yang tiba-tiba bebal
setelah kurasa persiapan cukup berangkatlah saya ke Masjid dengan berbaju putih, bersarung biru, memakai songkok ‘nasional’
tak pula bermunajat kepada kekasihku agar DIA memberiku keberanian dan kemampuan agar akau bisa berbica fokal 

Ya Allah hamba sudah persiapan, selebihnya hanyalah kepada-Mu aku bertawakkal

Dan Ternyata benar Ust. Mukhlis ngga muncul-muncul
Saat itu mulailah jantungku berdetak keras, “dag” “dig” “ dug” tiba-tiba aku mual
Seolah para jamaah akan melakukan konspirasi jahat untuk membuatku terpental 
Tidak jiwa !, itu hanyalah hayalan kekhawatiran yang tidak kekal

Tiba-tiba namaku disebut dari mimbar sakral
Bismillah tawakkaltu Alallah, aku berdiri, berjalan menuju podium berupaya sedikit cool
Alhamdulillah aku sedikit dapat menguasai perasaanku, kumulailah memberikan laporan secara detail
***
Awalnya kusapa jamaah dengan salam dan sambutan
Setelah itu aku memuji ar-Rahman dan tak lupa bershalawat kepada Rasulullah al-Amin
Selanjutnya kumulailah pembicaraan tentang sedikit informasi amanah belajar ku di Bogor  dan menyebutkan fokus konsentrasiku dan jurusan
Kupandangi jamaah yg bermuka polos ada juga menakutkan
tatapan mereka terhadapku seolah diriku seperti seekor kancil didepan puluhan si raja hutan
sambil berbicara aku terus berusaha menenangkan jiwaku yang hampir down
wahai jiwa ! mereka bukanlah raja hutan 
tapi hanyalah beberapa kucing kecil yang lagi berkumpul & bermain
tak mampulah si kucing kecil meng’apa-apai’ jiwamu, bukankah engkau seorang pemuda yang pemberani, tangguh disetiap keadaan ?
betul, engkau akan baik-baik saja jiwa, teruslah berbicara, laporkanlah apa yang perlu dilaporkan
sampaikanlah apa yang perlu disampaikan
la tahzan
sesungguhnya ar-Rahman tidak pernah terlambat dalam memberikan pertolongan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih